Minggu, 28 Agustus 2011

potret keluarga masa kini?

Tanpa sengaja nemuin tulisan ini,,,merasa punya kewajiban moral  buat membagikan,,,disertai harapan,,,
semoga dunia maya dan gadgets yang semakin canggih tidak sampai membuat kita lupa akan kehidupan yang real… Semoga masih ada kehangatan yang sesungguhnya dalam diri kita, kehangatan yang tulus bagi keluarga dan sesama..

Terdengar suara mobil memasuki area parkir rumah bernuansa alam itu, dan beberapa detik kemudian terdengar suara pintunya terbuka dan tertutup.
Nampaknya si Ayah baru saja pulang dari aktifitas hariannya di kantor. Dengan tas laptop di tangan kiri dan kunci mobil di tangan kanannya, si Ayah disambut dengan sangat biasa oleh si Ibu –yang sedang menyiapkan makan malam buat si Ayah. Nampaknya si Ibu bersama si Anak sudah makan malam terlebih dahulu, terlihat dari wajah mereka yang tidak terlihat lapar sama sekali. 
Si Anak ada di mana? Si Anak sedang ada di dalam kamarnya, bermain bersama dirinya sendiri..
Oh iya, ada satu detil yang terlupa diceritakan di atas.. 
Berikut detilnya..
> Di mobil tadi, sebelum mematikan mesin mobilnya, Si Ayah menulis status di facebook dan Twitternya: “Gila, jalanan macet banget! Mau jadi apa ini kota Jakarta!”

> Di dapur tadi, sebelum menyapa Si Ayah, Si Ibu sibuk memasak makan malam dengan sebuah gadget di tangan kirinya sambil menulis di Twitternya: “Malam ini ayam goreng sama lalapan buat Si Ayah, jam segini baru sampe dia”

> Di kamar tadi, si Anak sedang bermain NDS nya dan tentunya sebelum itu dia menulis di Twitternya: “PR baru selesai, saatnya refreshing balapan Mario Kart di NDS akuh”

Bisa ditebak bagaimana kelanjutan aktifitas di rumah yang “hangat” tersebut pada malam yang biasa itu?
Ya.. Masing-masing sibuk dengan “dunia dalam genggaman”nya sendiri. Dengan teman-temannya sendiri. Dengan “kehidupan”nya sendiri.
Tiada keakraban dalam makan malam bersama. Tiada “hari ini di sekolah ada yang seru Nak?” Atau “Bu, tadi Ayah di kantor dapet hadiah lomba karaoke lho…” Atau “Yah, tadi Ibu beli pot bunga baru biar taman kita makin berwarna”

Potret keluarga masa kini?
Ayo semua kita sadari dan ubah. Tidak perlu saling menunjuk, menyalahkan siapa-siapa. Yang perlu kita lakukan, sadari bahwa keluarga sangat memerlukan kehangatan yang nyata. Komunikasi renyah. Pelukan hangat. Senyuman manis. Saling bertukar cerita.
Letakkan “dunia dalam genggaman” kita itu sejenak Sobat. Dan genggam dunia yang paling berharga dalam rumah kita, keluarga kita sendiri.
Ingat.. Dalam kerja, utamakan kualitas. Dalam keluarga, utamakan kuantitas. Karena dalam kuantitas bersama keluarga, akan terbentuk kualitas yang seutuhnya.

 *tulisan aslinya bisa dibaca di sini http://motivatweet.wordpress.com 

1 komentar:

ida mengatakan...

moga2 terhindar dari keadaan kaya diatas