Rabu, 24 April 2013

Never ending Prajekan...

Walaupun sudah hampir dua tahun yang lalu meninggalkan Prajekan, tetap saja Prajekan dan segala cerita di sana selalu mendapatkan ruang tersendiri. Pertama kali ke Prajekan tahun 2010 yang lalu -(tepatnya tanggal 13 Desember) #hehe sampai inget tanggalnya- demi mengikuti suami tercinta mencari sekarung beras dan sebongkah berlian.
Banyak hal yang kami dapatkan dengan merantau ke Prajekan. Yang paling berharga adalah Sang Fajar dan keluarga baru. 
Dua garis di test pack kami dapatkan ketika kami di Prajekan. Trip ke kawah ijen ketika usia kandungan 3 bulan, bolak-balik ke Jember demi mendapatkan kepiting Cak Sis dan duria montong, merasakan semilir angin di Pathek Situbondo, berburu klepon demi nurutin ngidam yang hanya ada di Kota Bondowoso yang jaraknya 28 km dari Prajekan, merasakan tolato (debu pabrik yang sedang giling) dari PG Prajekan, menemani Pak Nang futsal setiap hari rabu di Situbondo, dan yang paling heboh adalah pingsan di kantor Kecamatan Prajekan ketika usia kandungan 7 bulan #sukses bikin Pak Nang terkenal. 
Prajekan adalah keluarga baru. Inilah yang paling membuat Prajekan menjadi sesuatu yang amat sangat bikin kangen. 
Ini adalah foto-foto ketika mengunjungi Prajekan setelah meninggalkannya pada 1 Agustus 2011.

 Balai Desa Prajekan Kidul..

 Bakso sumsum buatan ibunya Tante Djeztel..

di rumah (kamar) Tante Djeztel..

Sang dan Tante Jenny kuadrat di depan rumah Om Bel..di tempat inilah Sang bisa jalan dengan lancar..


Sang dan Tante Djeztel..nama aslinya Tante Yeni,,karena punya counter HP Djeztel makanya dipanggil Tante Djeztel..

Percayalah,,,ini hanya rekayasa..
  
"Sahabat adalah keluarga kecil yang sangat berguna bagi hidupmu kini, esok hari dan nanti :)"

Tidak ada komentar: